
Inilagi.com-Dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional, Amanda Hartanto Batik mempersembahkan koleksi
terbaru dalam acara bertajuk “The 5 Senses of Batik” yang memberikan pengalaman multisensori mendalam sehingga para tamu dapat merasakan batik melalui lima panca indera.
Hari Batik Nasional yang diperingati pada tanggal 2 Oktober 2024, merupakan momen penting untuk merayakan dan melestarikan kekayaan warisan budaya Indonesia. Batik, sebagai salah satu kekayaan budaya, bukan hanya sekadar wastra, namun juga merupakan ungkapan seni dan identitas bangsa yang menjadi kebanggaan Tanah Air. Dalam semangat memperingati hari istimewa ini, Amanda Hartanto, seorang desainer tekstil yang dikenal dengan keahliannya memadukan keindahan batik dan
desain modern, merayakan Hari Batik Nasional dengan meluncurkan koleksi terbaru dan instalasi yang bertajuk “The 5 Senses of Batik”.
Berkarya selama lebih dari sepuluh tahun, Amanda Hartanto Batik (AHB) telah konsisten
mengekspresikan kecintaannya terhadap batik dan budaya Indonesia melalui koleksi-koleksi batik yang sesuai dengan perkembangan zaman. Amanda menggabungkan teknik desain tekstil modern dengan elemen tradisional batik, serta mengembangkan teknik lain seperti lurik, shibori, dan tenun tangan untuk menciptakan karya yang lebih kreatif dan beragam.
“Batik bukan hanya sekedar kain, makna dan filosofi yang terdapat di setiap helai kain batik merupakan keindahan yang patut dibanggakan. Batik tidak hanya bisa dilihat tetapi juga bisa dirasakan. Proses pembuatannya yang rumit juga menjadi salah satu bentuk keindahan dari batik itu sendiri,” kata Amanda yang mengambil inspirasi batik Pekalongan untuk koleksi terbarunya.
Koleksi “The 5 Senses of Batik” menampilkan empat motif batik yang memukau dan menggambarkan kebahagiaan melalui desain bunga yang dibalut dengan warna-warna cerah yang
mencerminkan keberanian. Dipadukan dengan motif Burung Hong yang ikonis, melambangkan
keberuntungan dan dikenal sebagai ‘burung surga’ yang menginspirasi semangat ketahanan dan
pemberdayaan bagi setiap wanita yang mengenakannya.
AHB menggabungkan keanggunan tradisi dengan sentuhan kontemporer, sekaligus mengajak
masyarakat untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan batik Pekalongan. Kain-kain pada koleksi
“The 5 Senses of Batik” juga dilengkapi dengan bordiran khas AHB, serta dirancang dalam desain
pakaian yang cocok untuk dikenakan sehari-hari maupun sebagai statement pieces.
“Batik pekalongan kaya sekali akan akulturasi budaya, karena dalam sejarahnya banyak pedagang-pedagang dari India, Cina, dan berbagai negara lain yang membawa pengaruh pada motif
batik dan juga warna batik Pekalongan. Hal itu yang membuat saya tergerak untuk mengangkat
kembali Batik Pekalongan dengan nuansa warna dan penggabungan motif ciri khas AHB,” lanjut
Amanda, yang merupakan lulusan pasca sarjana dari ITB (Master of Arts) dan Kasetsaart University
Bangkok jurusan Fashion Branding and Fashion Merchandising.
Dalam rangka Hari Batik Nasional, Amanda Hartanto Batik berkolaborasi dengan DORE by LeTAO
menampilkan instalasi “The 5 Senses of Batik” yang dirancang oleh Prolog Design untuk memberikan
pengalaman multisensori yang mendalam sehingga para tamu dapat merasakan batik melalui lima
panca indera yaitu diraba, dilihat, didengar, dirasa, dan dicium. Para tamu dimanjakan dengan
menikmati kue Batik Day DORE, sembari menikmati aroma khas malam dari lilin batik yang mengisi
atmosfer SEMAJA. Di samping itu, suasana menjadi hidup dengan instalasi audio visual yang
menyajikan suara ASMR dari proses pembuatan batik dan kue di workshop DORE. Instalasi manekin
dengan dikelilingi bunga-bunga sebagai representasi dari motif batik yang digunakan, juga
ditambahkan dengan instalasi kue sesuai dengan motif batik.
“Semoga dengan adanya event ini saya dapat mengajak seluruh lapisan generasi, baik yang muda
maupun berusia matang, untuk lebih mengenal batik, menghargai batik, dan juga punya rasa bangga
memakai batik. Tak bisa dipungkiri batik merupakan budaya bangsa yang harus dilestarikan,’ lanjut
Amanda yang koleksi batiknya sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Amanda juga berharap dengan adanya kolaborasi event yang didukung berbagai pihak tersebut, dapat
memberikan contoh bahwa saling mendukung diantara sesama penggiat usaha akan memberikan
dampak positif dari segala segi. “Saya menyadari bahwa kita tidak akan bisa berlari jauh sendirian.
Jika ingin berlari jauh, kita harus bersama-sama dan saling mendukung,” tutup Amanda.