TNI AL-Dispenlantamal3. Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, S.E., M.M. menghadiri press conference Danlanal Palembang Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan dan doorstop Asisten Intelijen (Asintel) Kasal Laksda TNI Akmal, S.A.P., M.Tr.Opsla., CHRMP. dalam rangka penggagalan penyelundupan benih bening lobster (BBL) sebanyak 52 boks styrofoam besar senilai 46,8 miliar oleh TNI Angkatan Laut dalam hal ini Tim Gabungan Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Palembang jajaran Lantamal III Jakarta pada hari Jumat tanggal 10 Mei 2024 di perairan Lambur Luar, Tanjung Jabung, Provinsi Jambi bertempat di Gedung Serbaguna (GSG) Mako Lantamal III Jakarta Jl. Gunung Sahari No. 2 Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/05/2024).
Danlanal Palembang dalam press conference mengatakan “Kronologi kejadian bermula pada hari Kamis tanggal 9 Mei 2024 pukul 22.23 WIB, Tim Gabungan F1QR Lanal Palembang yang dipimpin Pasintel Lanal Palembang terdiri dari Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Kuala Tungkai, Posal Muara Sabak, Bintara Pembina Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Babinpotmaral) Kampung Laut, dan Babinpotmaral Nipah Panjang melaksanakan penyekatan dan pengamatan di perairan Kuala Tungkal, perairan Mendahara, perairan Lagan, perairan Kampung Laut, perairan Lambur, dan perairan Nipah Panjang. Pada pukul 23.17 WIB Tim Gabungan F1QR melihat kapal kayu mencurigakan jenis pompong ditutupi terpal melintas di perairan Lambur menuju laut, selanjutnya melaksanakan pengejaran terhadap kapal pompong tersebut. Namun pelaku berusaha melarikan diri dengan menambah kecepatan, setelah Tim Gabungan F1QR melepaskan tembakan peringatan kedua akhirnya pelaku menyerah, kemudian dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan pada pukul 00.03 WIB pada hari Jumat tanggal 10 Mei 2024 dini hari”.
Selanjutnya Danlanal Palembang menjelaskan “Tim Gabungan F1QR berhasil mengamankan empat pelaku berinsial MS (31), SL (42), HT (30), dan MR (23) beserta barang bukti berupa 52 boks styrofoam besar berisi BBL jenis Pasir dan Mutiara sebanyak 277.800 ekor, dan setiap satu boks styrofoam besar berisi 30 kantong plastik dengan rincian per kantong plastik berisi 200 ekor BBL. Selain itu, Tim Gabungan F1QR juga mengamankan barang bukti sarana angkut satu unit kapal kayu jenis pompong GT 3 yang digunakan pelaku untuk menyelundupkan BBL. Selanjutnya pelaku beserta barang bukti diamankan ke Pos Binpotmaral Kampung Laut untuk proses pemeriksaan lebih lanjut”.
Asintel Kasal pada saat doorstop di depan awak media mengatakan “TNI Angkatan Laut akan selalu bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk terus memberantas penyelundupan BBL. Saat ini, TNI Angkatan Laut dan Kementerian KKP sudah menjalin kerja sama terkait pemanfaatan teknologi dalam pemberdayaan BBL di dalam negeri sebagai upaya untuk memberantas penyelundupan BBL ke luar negeri yang sangat merugikan keuangan negara. Pembudidayaan BBL oleh masyarakat masih belum maksimal sehingga berupaya melakukan penyelundupan ke luar negeri. Ke depan pemberdayaan masyarakat dengan membudidayakan BBL dan dapat menjual kepada koperasi yang telah ditunjuk oleh Kementerian KKP sebagai badan layanan umum guna memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sekaligus sebagai upaya nyata untuk pencegahan dan pemberantasan penyelundupan BBL”.
Turut hadir pada saat press conference dan doorstop pejabat dari Mabesal adalah Aspotmar Kasal, Waasintel Kasal, Waaspotmar Kasal, dan Kadispenal, sedangkan pejabat dari Kementerian KKP adalah Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Asisten Khusus Menteri KKP, dan Staf Khusus Menteri KKP Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
(Dispen Lantamal III Jakarta)