Inilagi.com Jakarta, 2 Mei 2024 – Jakarta sebagai kota metropolitan punya banyak sejarah juga cerita yang membuat setiap orang selalu datang dan pergi. Tak ayal Perkumpulan Lions Indonesia Multi Distrik 307 menyelenggarakan Konvensi Nasional ke 48, meski menjadi event tahunan.
Namun seiring animo masyarakat yang ingin selalu menuju ibukota menjadikan kegiatan ini diikuti lebih dari 1500 orang.
Acara yang berlangsung di Convention Centre, Mercure Ancol, Jakarta Utara selama 3 hari ini menjadi ajang silaturahmi dan parade budaya nasional. Ketika memasuki area utama tempat kegiatan berlansung nampak nuansa kental khas betawi yang disiapkan oleh panitia penyelenggara.
Menurut Ketua Umum penyelenggara Meike Suhartono, acara ini tidak hanya dihadiri tamu dalam negeri tetapi juga tamu internasional dari Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.
Di konvensi ke-48 ini Meike Suhartono , sebagai penyelenggara menyampaikan mengundang 4 distrik untuk bersama-sama lebih banyak melakukan pengabdian kepada masyarakat. Di acara konvensi ini kami juga bekerjasama dengan Kemenparekraf dan Instansi lembaga lainnya termasuk pemerintah daerah. Di sini kami mengundang UMKM lokal untuk memperkenalkan dan mempromosikan dengan harapan meningkatkan dan membangkitkan ekonomi Indonesia terangnya.
“Tadi pagi juga kami mengadakan bakti sosial penjernihan air laut yang nantinya akan berdampak baik pada lingkungan sekitar”. Ia berharap kedepan dengan hadirnya UMKM pada acara ini dapat bersama-sama menciptakan kemajuan dan pergerakan ekonomi yang lebih baik lagi. Selain agenda yang disebutkan di atas tadi ada juga agenda pemilihan ketua pada acara konvensi ke-48 ini.
Dalam pembukaan acara, Menparekraf Sandiaga S. Uno menyampaikan pesan, bahwa Lions Club Indonesia membantu pemerintah dalam menyelesaikan tantantangan sosial yaang dialami Indonesia mulai dari Kemiskinan dan stunting, kemetidakmerataan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta tantangan di sektor lingkungan hidup seperti perubahan iklim dan resiko bencana alam. Kontribusi yang dilakukan oleh Lions Club ini bisa mendorong kualitas peningkatan SDM Indonesia dalam misi visi menuju Indonesia Emas 2045. Tidak hanya itu Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif juga memberikan apresiasi setingginya atas kolaborasi kemanusiaan dan promosi social tourism yang dilakukan.
Lebih lanjut Sandy menyebut bahwa apa yang dilakukan Lions Club ini merupakan bentuk kontribusi kebaikan dan menjadi geliat pariwisata dan ekonomi kreatif kita, “disini bisa kita lihat kontribusi nyata dari Lions Club yang sudah berjalan 48 konsensi memberikan warna bagi Indonesia untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045” ujarnya.
Sandy berharap acara seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak anggota Lions Club yang bergabung sehingga nantinya bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi.
Menurutnya saat ini sosial tourism trendnya meningkat pasca pandemi. Hubungan kemenparekraf dan Lions Club sudah berjalan cukup lama jadi silahkan jika mau lebih diformalkan ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Council Chairperson Perkumpulan Lions, Ferry Yonawan sebagai penangung jawab pagelaran besar dan eksistensi perkumpulan Lions Indonesia yang saat ini melalu Yayasan lions Indonesia telah menyediakan Rumah singgah untuk pasien kanker, klinik mata dan melayani pemberian alat bantu dengar (ABD). Hingga melayani cuci darah kepada pasien yang membutuhkan.
Pengabdian menyeluruh ini diberikan kepada masyarakat juga sebagai bentuk dukungan bantuan kesehatan kepada pemerintah, juga komitmen para member yang terbagi di 4 wilayah distrik di seluruh Indonesia.
Kegiatan Konvensi nasional ini juga dimaksudkan mendorong Sektor ekonomi kreatif yang menjadi harapan masyarakat terutama di tiga subsektor unggulan yaitu kuliner, kriya, dan fesyen. Karena sebanyak Rp 1,100 triliun lebih sumbangsih ekonomi kreatif terhadap PDB nasional berpeluang baik untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Pada kesempatan ini, Tim publikasi, Risty Rustarto juga menjelaskan bahwa Lions International sudah berdiri dari 107 tahun dan konsisten berkomitmen untuk memberikan bantuan dalam 8 fokus pengabdian di 200 negara di dunia.
Dengan total anggota lebih dari 1,4 juta. Fokus pengabdian tersebut terdiri dari menjaga kesehatan penglihatan (Vision), mengatasi kelaparan (relieving the Hunger), perhatian pada kanker anak (Pediatric cancer), menjaga penyebaran penyakit diabetes (diabetic), kepedulian lingkungan (environment), mengutamakan kemanusiaan (humanitarian), perhatian terhadap kaum muda (youth), serta bantuan penanganan bencana (disaster).