Inilagi.com Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan momentum kemerdekaan sudah sepatutnya dimaknai dengan kebanggaan terhadap produk dan pariwisata Indonesia. Dalam gelaran Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Usaha Mikro-Kecil (UMK) terkurasi akan diberikan akses ke Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Secara Elektronik (LPSE), sehingga UMK akan meningkat usahanya karena memiliki akses pasar yang lebih luas.
“Kami rasa, BBI dan BBWI Sulteng ini spesial karena bertepatan dengan bulan Agustus sebagai momentum kemerdekaan, dan kami akan fasilitasi UMK terkurasi ini untuk masuk ke LPSE,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo di Palu.
Saat menyampaikan sambutan mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan, Budi memastikan KKP akan terus memperkuat daya saing UMK agar berjaya di negara sendiri. Selama pencanangan Gernas BBI dan BBWI yang diselenggarakan di Sulteng, KKP melaksanakan beberapa kegiatan, seperti fasilitasi dan pendampingan pemenuhan regulasi dan standar mutu/keamanan pangan, pendampingan dan fasilitasi akses pasar dan permodalan, serta promosi produk.
Selain itu, KKP juga memberikan kemudahan pelayanan perijinan dan sertifikasi bagi UMK melalui Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu Lingkup Ditjen PDSPKP, misalnya pelayanan Sertifikasi Kelayakan Pengolahan (SKP), Perijinan Berusaha Sub-Sektor Pemasaran Ikan, Perijinan Berusaha Pasca Panen, Perijinan Berusaha Sub-Sektor Pengolahan Ikan, dan Inkubasi Bisnis (Inbis) pengolahan dan pemasaran produk perikanan.
“Saat ini, berbagai jenis pelayanan tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat dengan mengunjungi booth KKP,” tuturnya.
Budi menambahkan pula terkait program BBWI Sulteng 2023, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kecintaan terhadap destinasi wisata Sulteng. Dengan pengemasan dan promosi yang massif tentang keindahan wisata patung megalitikum, ragam kuliner khas palu, seperti kaledo, lalampa, palumara, serta kekhasan batik Sulawesi Tengah dapat menjadi magnet untuk menarik lebih banyak wisatawan baik domestik maupun internasional.
Pada Gernas BBI dan BBWI Sulteng 2023, Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai Co-Campaign Manager Provinsi Sulawesi Tengah. Tema yang diusung “100% Sulteng” yang diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulteng, khususnya UMK. Kegiatan tersebut didukung penuh oleh Bank Indonesia dan BUMN, serta para mitra top brands, seperti Sekolah Kuliner (Fooddizz), Shopee, Grab, Bukalapak, Gojek, dan Yokke.
“Sebagai bukti kesuksesan, sampai saat ini, transaksi UMK tercatat > Rp5 miliar. Jika kesuksesan ini terus berlanjut, maka impian produk dalam negeri menjadi raja di negeri sendiri akan terwujud,” tuturnya.
Senada, Wakil Gubernur Sulteng, Ma’Mun Amir mengaku akan memprioritaskan produk lokal dalam pengadaan barang dan jasa lingkup Pemprov Sulteng. Dia menyebut UMK yang terkurasi selama Gernas BBI dan BBWI akan diprioritaskan untuk masuk dalam e-katalog.
“Saya dengan Bapak Gubernur adalah kepanjangtanganan pemerintah pusat, kebijakan pusat kita dukung seperti pengadaan barang dan jasa yang mengedepankan produk lokal. Ini (UMK terkurasi) akan dimasukkan ke e-katalog,” terang Ma’Mun.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan momentum pertumbuhan digital di Indonesia harus dijaga. Digitalisasi menjadi salah satu fokus utama akselerasi pengembangan UMKM perikanan.